Tuesday, October 6, 2015

Ruqyah Sembuhkan Penyakit Selingkuh - Ruqyah Palembang

Ruqyah Sembuhkan Penyakit Selingkuh 
- Jebakan Ruqyah, Yang Ternyata Ngefek

Palembang -
Sekitar jam 10 malam di Bulan Agustus 2015,ponselku berbunyi dari nomer yang belum tersimpan namanya, akupun lekas mengangkat telpon tersebut, bicara diujung telpon seorang lelaki yang memintaku meruqyah, dan dari nadanya sangat butuh diruqyah dan urgent.
"Kami dari Muara Enim pak, kalau bisa malam ini meruqyah keluarga kami," kata sang bapak.

Karena berasal dari luar kota dan aku merasa tidak tega jika tidak membantu, sehingga meski larut malam aku gas motorku menuju rumahnya di kawasan kebun bunga, sebelumnya aku jemput teman Roqi (peruqyah) lainnya, Andri As.
Singkat cerita, sesampai dirumah keluarga berkumpul dan menuturkan sifat dan kelakuan salah satu keluarganya sebut saja Akhi, yang sudah beristri dan punya anak namun secara terang-terangan selingkuh, dengan melakukan pendekatan untuk berpacaran dengan gadis SMA yang masih ada hubungan keluarga, pendekatan itupun dilancarkan secara terang-terangan tanpa rasa malu dihadapan keluarga.
Keluarga mengaku si Akhi dulu pernah belajar ilmu tenaga dalam, dan setelah beberapa tahun sempat mempengaruhi psikologisnya, ngomong kadang kurang nyambung, akhirnya diobati ke salah satu pimpinan pondok pesantren dan sembuh.
Namun, belakangan kambuh lagi,malah parahnya ditambah selingkuh terang-terangan. Sehingga keluarga mencoba pengobatan terapi yang diajarkan Nabi, yaitu Ruqyah Syar'iyyah, agar bisa merubah kelakuan negatif si Akhi.
Setelah ngobrol tentang keluhan keluarga, dan tahu Akhi pernah belajar ilmu, akupun ngobrol dengan Akhi. Kutanya pernah belajar ilmu apa ?

"Ilmu dari Allah," katanya.
"Misalnya apa ? Namanya apa ?" Tanyaku.
"Ya ilmu dari Allah, bukan apa-apa," jawabnya.

Informasi yang disampaikan Akhi tidak terlalu memuaskan, lalu, kuminta langsung saja untuk dimulai sesi ruqyah, Akhi diminta berwudhu, dan kami meruqyah Akhi di dalam kamar. Sepintas kuperhatikan Akhi tidak berwudhu, karena tidak ada tanda-tanda basah dianggota badannya, namun kubiarkan dan melanjutkan ruqyah.
Pertama-tama kejanggalan terjadi saat Roqi Andri As, mengajarkan air ruqyah, saat dituntun membaca ayat kursyi, si Akhi tidak mau, si Akhi terdiam sejenak seperti tidak senang. Saat diminta membaca ayat kursyi dia menjawab. “Baca saja kamu sendiri,” kata Akhi.
Dalam hatiku, apakah jin sudah bereaksi ? setelah dijelaskan, dia mau membaca, lalu saat dituntun baca do’a, dengan kata-kata, ya Allah jadikan air ini menjadi racun bagi bangsa jin, si Akhi pun terdiam lagi dan tidak senang, beberapa kali disuruh berdoa tetap diam dan tak mau. Akupun bertanya lagi dalam hati, apakah jinnya sudah bereaksi ? akhirnya dia mau ikut berdoa dan buat air ruqyah dan meminum air ruqyahnya sendiri.
Setelah itu, saat proses pembacaan ayat Al Qur’an hendak kumulai, Akhi kembali tidak mau diruqyah. “Saya ini sehat, makan banyak, saya tidak ada apa-apa,” ucapnya.
Aku pun bingung, kok dia bilang begitu ? kan mau diruqyah ? Lama kami bernegoisasi agar dia mau mendengar ayat Al Qur’an, kuberikan dia pemahaman.
“Mas, jika kita mendengarkan ayat Al Qur’an maka insya Allah akan mendapatkan pahala, lebih tenang, dan mendapatkan rahmat,” jelasku.
Lalu Akhi mau mendengarkan Al Qur’an dan memejamkan matanya,namun setelah masuk pembacaan surat Al BAqoroh, Akhi langsung membuka mata dan berdiri langsung ke luar kamar. “Saya mau muntah,” kata Akhi mencari alasan.
Kami meminta Akhi kalau ingin muntah, silahkan gunakan kantong plastik yang disediakan, namun Akhi tetap pergi ke luar kamar. Aku pun bertanya kepada keluarganya yang menyaksikan proses ruqyah.
“Pak, apakah dia tau kalau mau diruqyah ?” tanyaku.
“Dia gak tau, mas” jawab keluarganya.
“Pantesss, dia gak mau diajarkan buat air ruqyah dan tak mau diruqyah,” kataku.

Setelah dibujuk, Akhi pun bersedia mengikuti prosesi ruqyah lagi sampai habis, selama pembacaan ayat ruqyah, si Akhi terlihat tidak konsentrasi, beberapa kali membuka matanya, lalu ditutup lagi, tapi aku yang tidak perduli lagi, dan terus membacakan ayat ruqyah dengan niat dan do’a menyembuhkan kelakuan negatifnya dan menghancurkan gangguan jika memang ada.
Usai dibacakan ayat-ayat Al Qur’an, dalam sesi deteksi titik-titik persembunyian jin di titik-titik darah besar manusia, dari belasan titik yang ditekan Akhi selalu kesakitan, lalu kami tuntaskan meski memakan waktu lama.
Selesai meruqyah Akhi, keluarga Akhi kami minta menggempur Akhi dengan air ruqyah setiap hari, agar jika memang ada penyakti sekecil apapun dan gangguan sehalus apapun, bisa hancur jika Allah mengizinkan. Setelah itupun kami izin pulang, karena sudah hampir tengah malam.
Tak lama berselang, sekitar dua minggu atau sebulan, keluarga Akhi yang pertama kali menghubungiku, menelpon lagi, dia menceritakan bahwa kondisi Akhi sudah baikan, dan terjadi perubahan yang melegakan hati keluarga. “Alhamdulillah, dia sudah berubah,” cerita keluarganya.
Akupun bersyukur,dan mengambil hikmah, bahwa, dari seorang yang terpaksa mendengar Al Qur’an, Al Qur’an pun bisa ngefek ke badannya, bagaimana jika diri kita yang benar-benar khusyuk mendengarkan Al Qur’an ? betapa besar rahmat serta pahala dan manfaat yang akan Allah berikan kepada kita.
Saya ingin mengutip satu ayat dari surat ke 7 Al A’raaf ayat 204, yang artinya :
“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,”

Saya juga ingin menegaskan, bahwa Al Qur’an diturunkan itu sebagai, PETUNJUK, PENAWAR, PENYEMBUH, dan RAHMAT. Silahkan baca sendiri dalilnya di tiga surat ini : Surat ke 10 ayat 57, surat ke 17 ayat 82 dan surat ke 41 ayat 44.
Meski ngefek dan berhasil atas izin Allah, saya secara pribadi tetap menyarankan, agar Ruqyah lebih baik tidak dengan PAKSAAN, kalaupun harus diruqyah terpaksa, si marqi (orang yang akan diruqyah) sebaiknya mengikuti prosesi ruqyah baik minum air ruqyah dan mendengarkan ayat ruqyah.
Catatan : sifat dan sikap negatif manusia itu bisa jadi muncul,akibat jin dari amalan tidak syar'i , tenaga dalam,ritual,Jimat dan lain-lain dan saat diruqyah dengan ayat Al qur'an, jin zolim itu menyerah/kabur/hancur lalu sifat serta sikap negatif menjadi hilang, dan manusia itu kembali ke fitrahnya.

Wallahu a’lam bi showab …
Laa syifak an illa syifak uka ... 
tiada kesembuhan selain datangnya dari Allah ...

Hanya ingin share pengalaman, tidak ada niat lain …


Tags :   palembang, ruqya , ruqyah , syar'iyyah, jin,   rukiyah,ruqiyah,rukyah,rukiah,ruqiah,selingkuh,terpaksa,paksaan,sembuh,menyembuhkan