Friday, March 13, 2020

Ruqyah Pasien Satu Sal di Rumah Sakit Palembang

Foto : bukan foto pasien yang diruqyah, tapi foto salah satu sal di RS tersebut.
Gak Sengaja Meruqyah Pasien 1 Sal 
- Kurangi Aktifitas Keluar di Waktu Maghrib
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Lama gak menulis cerita ruqyah, kali ini bercerita tentang tidak sengaja meruqyah pasien 1 sal di salah satu rumah sakit di Palembang. Ya, pada Rabu 1 November 2017 notifikasi pesan facebookku menyala, aku disapa seorang teman yang bercerita tentang ibunya yang sakit dan berada di rumah sakit.



Aku mencari waktu untuk menyempatkan membesuk beliau, akhirnya Kamis pagi aku memutuskan membesuk si ibu untuk sedikit mendoakannya yang sedang sakit.
Tiba di sal (ruangan) rumah sakit, ternyata ibu itu sedang tertidur, dan tidak lama membuka matanya. Kusapa beliau, dia yang dulu ingat dengan wajahku tapi saat kubesuk sudah lupa.
"Sebelum ibu masuk rumah sakit ini, beberapa hari sebelumnya, ibu di waktu maghrib keluar rumah mengambil daun pisang di dekat rumah, setelah dari mengambil daun pisang itulah ibu sakit," cerita salah satu keluarga yang menunggu ibu tersebut.
Mungkin keluarga mengira ibu terkena gangguan, tapi ... "Allahu a'lam," kataku.
Namun, perlu kita sama-sama ketahui kawan, sahabat dan saudaraku ... terdapat hadis dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ فَخَلُّوهُمْ، وَأَغْلِقُوا الْأَبْوَابَ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا، وَأَوْكُوا قِرَبَكُمْ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَخَمِّرُوا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرُضُوا عَلَيْهَا شَيْئًا، وَأَطْفِئُوا مَصَابِيحَكُمْ
“Bila hari telah senja, tahan anak-anak kalian. Karena ketika itu setan berkeliaran. Dan bila sudah masuk sebagian waktu malam, silahkan biarkanlah mereka. Tutuplah pintu dan sebut nama Allah, karena setan tidak dapat membuka pintu yang tertutup (dengan menyebut nama Allah). Tutup semua kendi kalian dengan menyebut nama Allah dan tutuplah bejana kalian dengan menyebut nama Allah, sekalipun dengan membentangkan sesuatu di atasnya, dan padamkan lentera kalian (ketika hendak tidur).” (HR. Bukhari 5623 dan Muslim 3756)
Maknanya :
Bila hari telah senja = gelapnya malam mulai datang. Yaitu di saat waktu maghrib
Tahan anak-anak kalian = tahan mereka agar tidak keluar rumah. Jika mereka ikut ke masjid, pastikan mereka berada di dalam masjid.
Karena ketika itu setan berkeliaran: jenis setan (jin nakal). Dan ini ghaib.
Sementara kita hanya bisa meyakini berita yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadis di atas, mengajarkan berbagai macam adab untuk kebaikan dunia dan akhirat manusia.
Diantaranya, melarang anak kecil bermain di luar rumah, menjelang malam tiba. Karena dikhawatirkan mereka akan diganggu jin-jin yang nakal. Allahu a’lam
(penjelasan dalil ini dikutip dari konsultasisyariah . com)
Pelajarannya yang bisa diambil, sebaiknya kurangi aktifitas ke luar rumah saat waktu maghrib tiba (kecuali ibadah ke masjid), khususnya anak-anak, untuk amannya setelah maghrib baru keluar.
Lalu ... kembali ke si ibu, aku pun mulai membacakan doa-doa dan ayat-ayat ruqyah ke ibu tersebut dan meniupkan setelah membaca, tidak ada reaksi ekstrim atau reaksi yang kentara. Namun reaksi bukan indikasi ruqyah tidak berhasil atau ruqyah tidak ngefek ya. Insya Allah bi iznillah bacaan ruqyah akan ngefek ke tubuh yang dibacakan ayat-ayat Qur'an (Allahu a'lam).
Usai meruqyah sang ibu, aku kembali mengajak komunikasi beliau, beliau merespon meski masih lupa siapa aku hehehe ... Kemudian ibu kuminta beristirahat kembali,sembari aku meruqyah air minum dan nasi yang akan dimakannya. (selain ruqyah air, ruqyah nasi dan ruqyah buah untuk si sakit juga insya Allah baik).
Setelah selesai meruqyah air dan nasi ibu, aku berbincang dengan mbak-mbak keluarga yang menunggu, dan lalu aku menutup pembicaraan untuk pulang.
Saat beranjak dari kursi, dan membalikkan badan, tiba-tiba ada seorang pasien membawa infusnya sambil memegang botol air mineral dan menyodorkan kepadaku.
"Tolong dibacakan juga dek," kata pasien ibu-ibu tersebut yang berinisial E.
Ternyata ibu ini memerhatikan aku meruqyah ibu temanku dan meruqyah air.
Sembari tersenyum, kuiyakan lalu kuminta ibu E kembali ke tempat tidurnya. Merasa kasihan dengan pasien ini, aku meruqyah singkat ibu E, ibu E kuminta berbaring dan mendengarkan doa dan ayat ruqyah yang kubaca.
Barulah akan memulai bacaan, azan Zuhur berkumandang, aku izin pamit ke ibu E untuk menunaikan sholat. Dalam sholat aku memina agar Allah menyembuhkan pasien-pasien yang sedang sakit di sal tersebut.
Usai sholat, aku tidak serta merta meruqyah ibu E, aku mencoba memberikan pemahaman soal apa itu sakit, ujian dan azab, aku mencoba menguatkan ibu yang sakit dan agar lebih sabar terhadap yang dideritanya.
Ibu E ternyata memiliki sakit asma sekitar 5 tahun, ia juga mengaku sering tidak tenang hati, ia juga memiliki masalah internal dalam keluarganya. Tazkiatun Nafs yang kusampaikan berjalan sekitar 15 menit tersebut, diiringi air mata ibu E yang tak henti-henti mengalir sambil mendengarkanku berbicara.
Setelah hatinya sudah lembut, aku memulai membacakan doa dan ayat ruqyah. Alhamdulillah, ibu E terlihat lebih tegar dengan senyum yang lebih kuat menghadapi sakit dan masalahnya. Barulah aku meruqyah air ibu E, dan kuajarkan cara meruqyah air.
Tak lama aku berpamitan dengan ibu E dan keluarga temanku yang sakit tadi. Aku pun menuju pintu keluar sal, namun .... terereng ... terereng (pinjem backsound film) hehe
Ada seorang ibu-ibu berjilbab di depan pintu keluar, seperti menahanku pulang dan menunjuk keluarganya yang sakit karena terjatuh. "Dek tolong ruqyah jugo," ucapnya.
Hmmm ... tak pikir panjang, aku pun menuju ranjang pasien yang ternyata seorang nenek, yang sedang terbaring sakit. Nenek tersebut matanya buta. Aku berkomunikasi singkat dengan si nenek yang ternyata orangnya suka ngobrol. Aku pun menanyakan soal ibadahnya apa sudah jalan belum. "Aku ni kalu dengar azan, insya Allah langsung solat, pas di rumah sakit ini be dak solat," tuturnya, aku pun tersenyum.
Kuminta si nenek untuk tenang sejenak dan tidak berbicara saat aku membacakan doa dan ayat ruqyah, lalu ayat ruqyah standar kubacakan ke telinga kanan si nenek. Alhamdulillah, setelah selesai aku pun berpamitan dengan si nenek. "Mokase pak," ucapnya sambil mencoba mencari-cari tanganku untuk dipegang.
Lalu ia berkata lagi. "Aku katek duet pak nak ngenjuk bapak" ucapnya polos. Akupun tersenyum dan kujawab . "Bu .... aku dateng nak besuk dan nak mendoake wong sakit, bukan minta duet ... " kataku sambil tertawa kecil hehehe.
(akhy/ukhty... tidak munafik semua orang butuh uang, tapi terkadang ada kondisi-kondisi tertentu yang jangan sampai gara-gara uang dapat menghalangi do'a peruqyah di ijabah oleh Allah. Ada sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan uang, yaitu kesembuhan orang yang diruqyah dan hijrahnya orang yang diruqyah, dan ini yang balasnya nanti Allah langsung bukan manusia lagi. >>> Tapi sekali lagi, beda orang beda peruqyah beda pendapat ya <<< )
Lanjut ... setelah menanggapi celetukan si nenek, akupun berdiri berbalik badan untuk pulang ... tapi .... loh kok .... ? loh kok ?
Ada sebotol air mineral 1 liter tepat didepan dadaku ? ? ?
Hehehe oh ternyata ibu-ibu keluarga si nenek tadi memintaku meruqyah air di botol mineralnya itu. Akupun kembali duduk dan meruqyah air. Alhamduillah ... selesai ... akupun berpamitan pulang kepada ketiga pasien rumah sakit dalam sal itu.
Aku pun keluar sal di antar mbak-mbak keluarga dari ibu temanku tadi, tak jauh dari pintu keluar ia menanyakan apakah memiliki waktu untuk ruqyah besok ? Karena kebetulan ada jadwal, sehingga aku bilang gak bisa. "Kenapa mbak ?" tanyaku.
"Itu ibu-ibu pasien yang diujung juga minta diruqyah," kata si mbak.
"Oooo ... oke .. " ucapku yang lalu menuju ranjang ke empat hehehe ...
Yaaaaaaaah ...
Ternyata nenek-nenek lagi ( hehehe becanda ikhwah fillah ).
Nenek kedua ini mengeluh sakit jantung yang baru dideritanya 2 bulan terakhir. Akupun kembali menguatkan hatinya, mengingatkan soal ibadah dan tazkiatun nafs.
Lalu, si nenek kuminta berbaring dan memejamkan mata agar fokus mendengarkan doa dan ayat ruqyah, ayat-ayat ruqyah standar kulantunkan ke telinga sang nenek. Alhamdulillah ... setelah selesai aku pun benar-benar kembali berpamitan kepada seluruh pasien yang tidak sengaja ku ruqyah dalam sal itu.
Aku berharap, do'a ruqyah yang kubacakan kepada 4 pasien ini, diijabah Allah ... dan berharap 4 pasien tersebut menerima tazkiatun nafs dan saran yang kusampaikan tadi ...
Mohon do'a juga bagi yang membaca tulisan ini, agar 4 pasien yang kuruqyah tadi diberikan Allah kesembuhan yang tidak lagi menimbulkan sakit ... aamiiiin ...
Barokallah ... jazakallah khoiron katsiron . ..
#Tidak ada niat lain selain ingin sharing dan berbagi pengalaman untuk diambil pelajaran#
Allahu a'lam bi showab

Peruqyah klik >>>  Abu Shafa Al Linjawi

Follow kami di instagram https://www.instagram.com/ruqyahsyaripalembang/